Apakah Cinta Membuat Berbeda Dari Seks Biasa?

Pengarang: Louise Ward
Tanggal Pembuatan: 3 Februari 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
CINTA ATAU NAFSU (Love or Lust) - QnA With Kak Henny
Video: CINTA ATAU NAFSU (Love or Lust) - QnA With Kak Henny

Isi

Seks hanyalah seks. Tetapi jika Anda menambahkan mencintai pasangan Anda ke dalam persamaan maka seks bisa berubah menjadi "bercinta". Seks dan bercinta tidaklah sama. Saya tahu, saya tahu, itu terdengar klise. Meskipun ada kebenaran dalam pernyataan itu. Ada saat-saat ketika saya tidak dalam mood untuk turun dan seks tidak berarti sama bagi saya seperti saat-saat saya benar-benar pada saat itu. Mari kita hancurkan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara bercinta dan seks. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu proses bercinta dan apa bedanya dengan seks.

Bercinta

1. Transparansi

Transparansi dengan pasangan Anda harus dipraktikkan dalam setiap aspek hubungan Anda. Bersikap terbuka dan jujur ​​tentang segala hal memungkinkan Anda dan pasangan untuk saling mengenal secara mendalam. Yang memungkinkan Anda berdua benar-benar nyaman satu sama lain.


Memiliki transparansi juga harus ditransfer ke dalam kehidupan seks Anda. Ada kejadian yang tak tertandingi ketika kedua insan dalam sebuah pernikahan dapat secara terbuka berbagi apa saja satu sama lain, termasuk apa yang mereka nikmati dan apa yang tidak mereka nikmati di ranjang. Belum lagi seks yang lebih baik.

2. Kepuasan emosional

Suami saya dan saya selalu dapat melihat perbedaan ketika kami terhubung secara mendalam saat bercinta. Ada saat-saat ketika kita merasa seolah-olah kita adalah dunia yang terpisah namun duduk bersebelahan atau, kadang-kadang, benar-benar "hanya berhubungan seks". Pada saat-saat itu, lebih sering daripada tidak, saya menyadari bahwa kita sudah lama tidak terlibat dalam bercinta emosional dan merasa perlu untuk membuat hubungan emosional itu. Setelah kami berkumpul dan bertemu satu sama lain di ruang itu, kami berdua merasa seperti berada di halaman yang sama lagi. Bercinta sejati sangat penting untuk hubungan emosional yang tidak ada dalam seks biasa.

3. Koneksi yang lebih dalam

Telah menjadi perhatian saya bahwa suami saya merasa paling dicintai ketika saya menginginkannya. Saya juga menyadari bahwa saya merasa lebih baik terhubung dengannya ketika kami secara aktif intim secara fisik setiap minggu. Kedua pikiran "bola lampu" itu telah membantu saya dan suami untuk secara sengaja menjadikan keintiman fisik sebagai prioritas. Tapi bukan hanya quickies. Saya sedang berbicara tentang membuat cinta yang nyata dan tanpa pamrih. Bercinta dalam pernikahan itu penting, seks biasa saja tidak cukup.


berhubungan seks

1. Keinginan egois

Tampaknya ketika saya dan suami saya hanya melakukan "seks", biasanya karena saya sedang tidak mood dan dia. Atau sebaliknya. Ketika itu terjadi, tidak ada hubungan emosional nyata yang terjadi, hanya keinginan untuk melepaskan diri.

Apa yang terjadi adalah keegoisan dasar. Tak satu pun dari kita cukup peduli pada saat itu tentang orang lain yang tidak ingin berhubungan seks. Ini semua tentang apa yang dia inginkan atau semua tentang apa yang saya inginkan tergantung pada siapa yang sedang dalam mood. Jenis seks ini, sementara secara langsung memuaskan secara fisik, cenderung membuat salah satu atau kita berdua merasa sedikit terbiasa. Dalam berhubungan seks vs bercinta, inilah yang kurang dalam seks, kepedulian terhadap apa yang diinginkan pasangan.

2. Kepuasan fisik

Kita semua adalah manusia. Jadi wajar saja, ada saat-saat (kadang-kadang lebih sering daripada yang lain) di mana kita merasa perlu untuk dipuaskan. Meskipun keinginan ini bisa menjadi luar biasa, keinginan ini juga dapat menumbuhkan keegoisan dalam pernikahan Anda jika secara konsisten memenuhi kebutuhan salah satu pasangan.


Yang membawa kita kembali ke seluruh konsep keinginan egois.

Intinya, ketika pasangan yang sudah menikah tidak "bercinta" mereka biasanya hanya berhubungan seks yang berarti kadang-kadang tidak merasakan gairah. Dalam bercinta vs berhubungan seks, seks mungkin kurang bergairah tetapi selalu ada kegembiraan dan sensasi dalam sesi bercinta suami dan istri.

3. Tidak ada koneksi yang lebih dalam

Kebenaran yang menyedihkan tentang kegagalan bercinta dengan pasangan Anda adalah semakin sedikit kesempatan untuk benar-benar terhubung.Tentu, Anda bisa menjadi teman terbaik, tetapi tanpa hubungan yang lebih dalam yang menyatukan pria dan istri, Anda adalah teman sekamar yang dimuliakan.

Hanya bertahan dengan quickies atau "cepat dan mari kita selesaikan ini" jenis pertemuan akan menghambat koneksi Anda dan pernikahan Anda. Dalam bercinta vs seks, jika Anda berpikir bercinta itu mubazir ketika ada seks dan persahabatan, Anda salah besar.

Perbedaan antara seks dan bercinta bukanlah sesuatu yang harus dipatuhi secara kritis, namun, bercinta yang mendalam adalah hal yang tidak dapat ditawar untuk memiliki pernikahan yang sehat dan memuaskan. Seks diciptakan untuk menyenangkan, menyenangkan dan untuk menghubungkan suami dan istri. Jika Anda atau pasangan Anda mengalami kesulitan bercinta alih-alih hanya berhubungan seks, cobalah untuk menciptakan lingkungan di mana kebutuhan emosional dan fisik berkembang. Dibutuhkan waktu dan latihan tetapi pada akhirnya sangat berharga. Bercinta bukan seks hanya untuk pernikahan yang kuat dan memuaskan.